Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Sendiri....

terkadang sendiri itu menarik.. sendiri bukan dalam pengertian kesepian.. sendiri namun bukan tersudut.. sendiri karena pilihan, terkadang lebih baik.. bersama-sama namun semu bersama-sama namun saling tikam yang ada hanya saling melukai.. luka itu sakit dan berbekas. bersama-sama = luka. terkadang patut dicoba merenung sendiri.. mencoba lebih mengenal apa yang ada di dalam diri.. menarik diri melewati batasan yang selama ini dibuat.. kita bisa berbuat lebih apabila kita sedang sendiri.. tak ada hati yang dapat kita lukai.. tidak ada perasaan yang merasa tersakiti.. tidak akan ada perselisihan yang berlarut-larut. semua bila kita sendiri. menjadi diri sendiri. mungkin ada benarnya bersama-sama lebih baik.. namun, tetap saja ada potensi tuk saling 'cabik'. saya memilih sendiri sekarang ini.. saya takut kembali mencabik hati yang berharga lagi..

Dua Sisi Beda Tipis

Hidup ini ada dua sisi, ibaratnya ada hitam dan putih. Iya itu benar. Coba kita mengaca ulang siapa kita, dan bagaimana kita dimata orang lain. Kalau sudah, mari kita mengaca diri kita sendiri dan bagaimana kita dimata diri kita sendiri Tahukah kamu: Cerewet dan Kritis itu Beda Tipis Demokratis dan Lepas Tangan itu Beda Tipis Rela Berkorban dan Cari Muka itu Beda Tipis Bijaksana dan Pandir itu Beda Tipis Skeptis dan Pesimis itu Beda Tipis Kritis dan Sinis itu Beda Tipis Setia dan Terpaksa itu Beda Tipis Jujur dan Menyaring Fakta demi kepentingan itu Beda Tipis Cerdas dan Mengeksploitasi Pengetahuan itu Beda Tipis Aktif dan Nggak ada kerjaan itu Beda Tipis Peduli dan Cari Sensasi itu Beda Tipis Optimis dan Ambisius itu Beda Tipis Rajin dan Suka hal Monoton itu Beda Tipis Malas dan Praktis itu Beda Tipis Egois dan Takut Tersisihkan itu Beda Tipis Oportunis dan Penjilat itu Beda Tipis Akademisi dan Kaum Farisi itu Beda Tipis Pragmatis dan Nggak Kreatif itu Beda

HISTORY is ONLY other STORY...

waktu berlalu tanpa terasa.. setiap detik yang berlalu menorehkan sejarah.. tanda kita pernah melalui peristiwa.. menambah kuat pegangan hati sang jiwa.. Belajar dari pengalaman dunia.. saling menempa dengan sesama.. terkadang terasa sakit,pahit.. tapi itu jalan kita menjadi dewasa.. belajar tidak mengulang lagi kesalahan yang sama.. mecoba menghargai apa yang disebut kesempatan kedua.. karena yang ketiga biasanya sulit untuk datang.. tanda sesungguhnya kita masih belum matang.. semua yang pernah mampir ke dalam hidupmu.. sesungguhnya mereka adalah guru.. dengan cara yang unik dan berbeda.. membuat kamu menjadi tajam dan terasah.. bukanlah sesuatu hal yang aneh lagi.. bila kita dapat tertawa setelah masalah pergi.. ungkapan hati yang telah melewati mati.. bertahan dan meraih kemenangan kini.. terlampau puas terkadang kita melihat sejarah.. seakan lampau sudah menjadi patokan dan bingkaian.. kita tak perlu mengulang sejarah.. belajar dan mencoba terus untuk

Kumpulan Pertaruhan demi Pertaruhan

Tidak ada yang tahu kapan ia menunjukkan taringnya, pun sama halnya dengan ketidaktahuan manusia akan hawa manis yang seketika menyergap ketika ia sedang berbaik hati. Ada kalanya manusia mengalami fase bermusuhan dengan hidup. Mendadak palung hidup menjadi terlalu besar untuk menampung curah tangis yang terlampau meruah. Ada pula masanya ia mengalami fase berakrab-akrab dengan kekosongan hidup, yang kemudian dipandang sebagai isi: zona nyaman yang cenderung sulit untuk diabaikan. Manusia tidak akan pernah benar-benar tahu di fase mana ia berada sekarang. Titik tertinggi logika hanya dapat memahami kebahagiaan, tanpa menyadari bahwa di dalamnya acapkali terselip semburat halus pahit. Titik tertinggi logika hanya dapat memahami kesedihan, tanpa menyadari bahwa di balik semua itu masih terselip cercah harap yang dapat dikategorikan sebagai: bahagia. Sulit untuk merasa bahagia hingga titik darah penghabisan, pun sama sulitnya untuk merasa kecewa hingga tetes keringat terakhir. Hidup i

ANDAI

Andai aku hidup sebagai buah kelapa, tentu dosa tak mampu tertawa layak-nya penguasa. Aku mampu menjadi sosok yang berguna, dalam tiap lapis tubuh-ku. Batok kering. Mampu terbentuk menjadi seni tradisional anak-anak. Tawa mereka lepas, menyadari lima jari beralas batok cokelat tua. Juga isi tubuh-ku. Halus putih kelapa mampu menjadi sajian utama. Beserta air segar-nya. Akh, andai begitu. Tentu hidup ini tak pernah mengenal kata sunyi. Senyap-senyap kusudahi tulisan kecil ini. Rasa-nya urat-urat kecil di sekujur tubuh-ku mulai jenuh. Bahkan teriakan-nya mengencang, hingga sakit kembali menusuk. Namun kupandang kembali langit hitam kelam. Malam itu tak ada bintang. Bulan purnama samar, menyuruh-ku lekas tidur. Baiklah. Kurebahkan seluruh penat yang kini menggerinjal umpama bola pedih, nan kusut. Hingga perlahan mata ini terpejam, sunyi. Lelap, lelap, dan lelap. Jauh pergi ke alam mimpi.

Mimpi......

Dekap aku bulan... Dekap kuat-kuat.. Dekap dalam hasrat Yang erat mengikat. Kecup aku bintang Lewat pijar gemintang Di langit hitam terbentang Riuhkan geram garang Bisik aku, hujan Bisik pelan-pelan Di ambang angan-angan Tanpa embun jua awan Bulan, Bintang, Hujan, izinkan sebait sajak mampir di tepi Rumah-mu, malam ini Sebentar saja Di sana Di ruang sederhana, Mimpi namanya.

G.A.L.A.U

“Mungkin tak perlu lagi menunggu jingganya. Mungkin tak harus lagi mendekap hangatnya. Senja sore ini, mungkin yang terakhir.” Apakah tercium jejak-jejak galau pada kalimat di atas? Hei, itu tweet saya sebelumnya. Saya menuliskannya dengan penuh perasaan. Saya nggak tau sih apakah kalimat-kalimat yang mendayu-dayu termasuk dalam kategori galau. Tapi sejauh ini saya suka membaca kalimat-kalimat seperti itu di social network, lebih-lebih menulisnya, saya suka sekali. Ngomong-ngomong tentang ‘galau’, saya beberapa kali mendapati tweet teman yang (mungkin) terganggu dengan beberapa kawannya yang suka menuliskan kalimat-kalimat galau, atau mungkin pada mereka yang suka membagikan update mengharu biru. Kadang, iya itu mengganggu. Tapi kadang, itu lucu dan mengasyikkan. Ada permainan kata disana. Ada diksi. Ada sebuah kreativitas yang tidak pernah disadari banyak orang yang sedang galau. Then, What’s WRONG with ‘galau’? Kalau dilihat dari disisi negatifnya, menyebarkan ‘galau’

Tentang Hujan

Kalau ingat hujan, saya selalu ingin duduk mendekap lutut dan memandang keindahan dari balik jendela Kalau ingat hujan, saya selalu ingin membuat satu cangkir susu coklat panas dan menghirupnya bersama hawa sejuk kala hujan membasahi tanah Kalau ingat hujan, saya selalu ingin berlari keluar dari gua saya dan bermain dengan air yang turun satu demi satu dari langit Itulah pandangan saya tentang hujan. Dulu buat saya hujan berarti dingin dan basah. Bikin kaca jendela kamar saya berembun, kaki kepleset, baju disemprot sama mobil yang lewat comberan. Dulu ketika saya begitu egois dan keras kepala (sekarang benernya juga masih), saya pernah mendengar kalau banyak kisah yang terjadi kala hujan tiba. Banyak keindahan hidup dilahirkan kala hujan tiba. Bagaimana bisa begitu?Saya sendiri juga awalnya tak percaya. Omong kosong ah kalau dengan hujan bisa membuat orang senang. Produksi sebuah program saja bisa berhenti gara-gara hujan dan akhirnya menyebabkan biaya meningkat. Belum lagi

Melihat Dengan Hati

(dikutip dari lagunya dEDDY mIZWAR) waktu terus berjalan, sejarah tak hilang bumi terus berputar, kau pun harus bertahan langkahmu telah jauh, dari masa lalu tapi bukan berarti kau melupakannya.......... Melihat dengan hati, hmmm...never happen in my life.Kadang pernah terbersit dalam benak saya, kenapa ya kita selalu melupakan bahwa apa yang kita lihat tidak selalu sama dengan apa yang kita rasakan. Tapi seberapa penting hal itu karena setiap kita mengalami banyak hal kadang kita tidak jujur sama apa yang kita rasakan. Mulai dari rasa lelah, sedih, marah, kesal, kecewa, terluka, bahagia, semua kita tutupi dalam selubung kebohongan karena mungkin kita malu untuk mengungkapkannya. Yang justru sering kita lakukan adalah sibuk bergumul dengan perdebatan antara rasa salah dan benar, baik dan buruk, apakah itu penting??Oh no..saya juga sudah mulai melantur dan ngomong tentang hal-hal yang gak begitu penting. Yap..setelah mendengar lagunya Deddy Mizwar..saya jadi merasa diingatkan

MIMPI

dunia itu ternyata tak seburuk yang saya kira.. hanya saja terkadang kenyataan tak seindah khayalan.. bahagia kita seharusnya sebagai manusia.. mereka bisa berangan setinggi mungkin secara cuma-cuma.. namun sayang seringkali kita mennjadikan angan sebagai patokan.. padahal ada harga yang harus dibayar untuk menggapai cita.. Mimpi atau angan.. Dunia ini mati tanpa kalian.. tapi kadang juga kalian datang menyesatkan.. membuat orang buta dan hilang dari kenyataaan.. Semua memang berawal dari mimpi.. mimpi yang datangnya dari dalam hati.. =bermimpilah setinggi-tingginya sebelum itu dilarang=

P.I.L.I.H.A.N

percakapan itu hanya makan waktu sebentar.. hanya curahan hati dua orang berbeda yang kebetulan satu harapan.. sama-sama ingin yang terbaik untuk masa depan.. Sebelumnya saya merasakan hidup saya ini penuh dengan kesulitan,mumet. terlalu banyak hal yang harus dikerjakan,bikin empet.. ternyata dia juga sama.. hidup ini penuh dengan bermacam pilihan yang masing-masing menawarkan nikmat dan kiamatnya sendiri. tapi tetap manusia harus hidup dan memilih berdasarkan skala prioritas diri.. kita yang paling tahu apa yang terpenting untuk dijalani.. apakah itu berguna atau hanya sekedar memuaskan diri.. Kita manusia hidup dengan pilihan.. kadang godaan untuk duniawi semata datang bertubi.. tapi dibalik itu masih banyak kewajiban yang belum digenapi..

mereka bilang hidup itu....

ada yang bilang kehidupan ini kita berperan sebagai peselancar.. dimana realitas dunia jadi lautannya.. laut yang terlalu tenang tidak akan menjadi tempat idaman peselancar.. mereka mencari yang banyak ombak dan bergelombang airnya.. semakin besar ombak, semakin semangat si peselancar.. semakin besar ombak yang ditaklukan, semakin puas hasilnya.. begitu juga hidup kita.. rintangan hanyalah batu pijakan.. setelah kita lewati yang menanti adalah kemenangan,kebanggaan. jangan takut oleh masalahmu,hadapilah.. ada yang bilang hidup kita bagai kupu-kupu.. binatang bersayap yang indah dan banyak diminati.. siapa sangka pada mulanya hanya seekor ulat yang menjijikan? ulat mengalami metamorfosis (baca: perubahan) untuk menjadi kupu-kupu. perubahan yang tidak mudah dilalui si ulat.. tapi hasilnya dia dapat mengepakkan sayapnya dengan bangga.. sama saja dengan kita.. terlalu banyak orang yang stagnan dan tidak mau membuka diri.. terbelenggu dunianya yang dirasa sudah cukup

Another Random (Holi) Day!

tuk..tuk..tuk.. butuh waktu bermenit-menit untuk memutuskan kata pertama yang akan saya tulis di postingan kali ini. damn. sejujurnya, saya rindu masa-masa SMA saya. masa-masa di mana kreativitas ada bukan semata untuk dijadikan pertaruhan nilai akademis. masa-masa di mana saya bisa menghabiskan cukup waktu untuk diri saya sendiri dan kawan bernama ide. masa-masa di mana kreativitas saya mengalir lancar layaknya kencing di pagi hari (haha! analogi yang random) sekarang.. saya baru bisa kreatif kalau gerimis turun. saya baru bisa kreatif kalau lagi galau. saya baru bisa kreatif kalau batin lagi luka. saya baru bisa kreatif kalau ada segelas cappucino hangat (dan sudah sebulan lebih saya ngga beli cappucino! --") sedangkal ini ya konsep saya sekarang mengenai kata kreatif? gerimis - galau - sakit hati - cappucino jadilah kreativitas! hemm.. sepertinya ada banyak hal yang harus mulai dirombak. -dimulai dari HATI saya!-

S.E.N.Y.U.M.A.N

Kali ini tulisan-ku tak bertema. Hanya saja menjabarkan satu cerita sederhana. Mungkin lebih tepat nya deskripsi. SENYUMAN. Ya, hari ini aku ingin tersenyum kepada-mu, memancarkan apa yang ingin tersampaikan melalui senyuman. Aku-lah sang pengembara tanpa doa. Berusaha mencari goa dalam dunia, memasukinya, lantas tersenyum pada penghuni dunia. Aku punya berjuta alasan untuk tersenyum. Mengibakkan sayap kebahagiaan. Menepis s'gala penat, dan tetap tersenyum. Raih tangan-ku kawan, dekap aku dalam senyuman meski gemericik hujan siap menghantam pori-pori pada kulit tipis tubuh-mu, kulit tipis tubuh kita. Tersenyumlah kawan. Takdir-mu terlalu gelap untuk di-tangisi. Aku punya cara. Pegang ini. Lolipop warna-warni yang tengah terbanjiri kesetiaan. Kunyah-lah ini bersama puing-puing kehancuran, agar segala beban-mu terhempaskan warna pelangi. Lenyap, dan lagi-lagi bersama senyuman. Tak perlu khawatir, senyuman haru kian menjelma menjadi sebait doa yang siap mengiring-mu, tak seperti

GALAU

sepertinya benar hidup ini berputar.. ada yang datang dan ada yang pergi, semua silih berganti. lagi-lagi mencoba mencurahkan perasaan lewat blog yang sudah mati suri ini.. jari-jari kaku seperti membatu tiap kali menyentuh tuts-tust lembut keyboard kesayanganku.. lagi-lagi curahan hati yang tidak tersampaikan harus lewati dunia maya.. dunia kesemuan tempat kita menjadi seseorang yang berbeda. tidak ada batasan disini, semua hanya teman berbagi. teringat kembali rapuhnya perasaan ini, berkali-kali hancur meskipun dibebat lagi, sulit betul-betul sembuhnya.. inginnya pulih tetapi terkadang kembali mendidih. simple, ini masalah kepercayaan. mungkin hanya diriku saja yang tidak terbiasa dengan hal ini. dia ingin pergi bersama kawan-kawannya yang berlawanan jenis. biasa? ya. kemana? itu permasalahannya. sahabat maya, di sini saja saya bercerita.. tentang perasaan terlunta yang tak menyenangkan sama sekali. bukan sakit, cuma pedih.. salahku yang sebelumnya mengijinkan tanpa

Memori yang sudah menjadi Kognitif dapatkah dihapus?

Kognitif? Hmmm...rancukah? Disini, kognitif merupakan memori yang sangat amat membekas, ini merupakan rumpun dari kognitif itu sendiri yang salah satunya adalah bagaimana manusia mengingat. Hal-hal yang bisa menjadi bagian dari memori kognitif adalah memori yang sangat berkesan dan mendalam, berisi pengalaman di dalamnya, entah itu pengalaman buruk ataupun pengalaman menyenangkan. Karena biasanya, karena ada momen itulah yang menyebabkan kognitif terjadi. Coba analisis lirik berikut ini: AKAL SEHAT by ADA Band Dulu ku mencintaimu terasa bahagia namun kau hilang tanpa jejak membuat bertanya apa salah diriku hapus memori itu tak semudah dibayangkan bagai hantu di siang malam mendera batinku bayang dirimu begitu merasuk kalbu reff: akal sehat ku berhenti kala menatap indah matamu hingga melumpuhkan jiwa kau mencuri perhatian dan sayangku takkan lagi ku pungkiri semua saat kucoba tegar hadirmu kembali ada dera di sekujur tubuh lelah tuk berpikir sakit ku