Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Perjalanan Ala Ransel "Backpacker"

Bisa mengunjungi berbagai tempat baru, bertemu orang-orang baru, juga pengalaman baru adalah hal yang paling menyenangkan yang bisa didapat dengan perjalanan. Namun kadang perasaan ragu tak jarang meliputi orang yang baru pertama kali akan melakukan perjalanan tersebut dilakukan sendiri tanpa bantuan tour and travel atau agen perjalanan. Perjalanan ada bermacam jenisnya jika dilihat dari cara melakukannya dan juga budget atau dana yang dibutuhkan, dan tentunya setiap jenis perjalanan memiliki kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana kita menyesuaikan dengan keadaan diri kita atau yang paling membuat kita nyaman. Kali ini saya akan mencoba menjelaskan perjalanan ala ransel atau nama bekennya sekarang 'Backpacker'. Backpacker umumnya dipilih oleh mereka yang menginginkan perjalanan dengan biaya minim atau budget terbatas dan menyukai tantangan perjalanan. Kenapa memilih backpacker? Karena backpacker membuat dan memaksa kita melakukan sesuatu yang lebih bahkan dari kemampuan

Pulau Palue dan Gunungapi Rokatenda

Pada bulan Maret 2015 lalu, saya (mau tidak mau, ngeri campur 'exited') berangkat dari desa Aewora kabupaten Ende menuju pulau Palue yang terkenal dengan letusan gunungapi nya yang dasyat di tahun 1928 silam dengan status yang sekarang waspada dan masih aktif.Lebih kurang 2 jam berperahu dari desa Aewora, gunung Rokatenda dengan kawah terbuka menghadap laut terlihat angker. Asap tipis menguar dari gunung itu. Pulau Palue sebenarnya adalah tubuh gunungapi Rokatenda, yang menjulang dari dasar laut Flores dengan ketinggian 3.000 meter dengan 875 meter bila diukur dari permukaan laut. Palue dalam bahasa masyarakat setempat berarti 'mari pulang'.Pulau Palue sendiri secara geografis berada di wilayah kabupaten Ende namun secara history dan administratif masuk ke dalam wilayah pemerintahan kabupaten Sikka. Pulau Palue memiliki luas lebih kurang 39,5 km2 terbagi menjadi 8 desa yaitu; Lidi, Maluriwu, Reruwairere, Kesukoja, Ladolaka, Tuanggeo, Rokirole dan NitungLea. Dengan has

Suka Duka Naik Kapal Laut

Pernah merasakan travelling naik kapal? Kapal penumpang yang waktu tempuh perjalanannya lebih dari 12 jam. Hmmm bagi sebagian orang, travelling naik kapal bisa jadi hal yang cukup menantang dikarenakan faktor lamanya perjalanan yang dilalui. Lebih dari itu cukup efektif bagi yang ingin menghemat pengeluaran apalagi bila dibandingkan dengan harga tiket pesawat. Selain itu, beberapa destinasi wisata yang tidak terakomodir melalui pesawat bisa dijangkau dengan kapal. Contoh sederhana adalah Pulau Komodo dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Untuk menuju kesana perlu naik pesawat sampai Labuan Bajo, kemudian melanjutkan perjalanan dengan transportasi laut untuk mencapai Pulau Komodo. Biaya yang diperlukan untuk membeli tiket pesawat plus mencharter boat / kapal pinisi menuju Pulau Komodo bisa mencapai 5 juta atau lebih sekali jalan jika start poinnya adalah pulau Sumatera atau pulau Jawa. Nah dipostingan kali ini aku mau share beberapa suka duka naik kapal laut, terutama bagi yang pertama

Anak-anak Kampung Waerebo

Lihatlah wajah-wajah polos mereka dengan ingus yang berleleran asyik bermain di pelataran tanpa beban, mengingatkan pada masa kecil yang pernah kau punya. Ketika jungkir balik tak karuan tak mendapat teguran ketika berdekatan dengan lawan jenis tak meninggalkan kesan. Bahkan juga ketika tak berbaju pun dianggap wajar. Ingatlah kepada masa dimana rasa ingin tahu selalu menebal melihat orang baru tanpa rasa gentar, memperkenalkan diri merasa selalu benar. Menari tanpa aturan mengikuti suara hati, melintasi padang ilalang sambil berlari, tak malu badan masih bau karena belum mandi. Pernahkah kamu rindu pada masa-masa itu, menebak bentuk awan tanpa takut hujan kan datang? Mendengar deru angin tanpa peduli pada badai siang. Memetik bunga-bunga tanpa tahu kapan berbuah. Mencabuti rumput-rumput tanpa berpikir selalu tumbuh. Tahukah dunia yang acak seperti segenggam tanah disini sama benar dengan hempasan ombak di tepi laut sana? Bahwa tawa anak-anak di seluruh negeri seperti ini? "M

Sebuah Alasan Sederhana

Pertama kali aku melihat Danau Kelimutu ya di uang lima ribuan waktu kecil dulu. Waktu itu tentu saja aku belum tahu letak dari danau itu. Baru kemudian bertahun-tahun setelahnya aku kembali mendengar tentang Danau Kelimutu di salah satu situs web. Judulnya kalau tidak salah ingat, tujuh danau tercantik di Indonesia. Ya, ternyata Danau kelimutu adalah salah satu dari danau tercantik yang terletak di timur Indonesia. Entah kebetulan atau kesempatan pada Agustus 2014 aku ditugaskan mengajar di Flores selama satu tahun. Tentu saja aku tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mengunjunginya ketika sudah sampai di Ende. Danau Kelimutu adalah destinasi wisata utama Kabupaten Ende, nusa tenggara timur. Kecantikannya sudah sangat terkenal baik secara lokal maupun internasional. Danau di Kelimutu tidak seperti danau pada umumnya. Karena memang danau ini hasil dari letusan gunung, bekas kubah kawah. Bahkan aku masih bisa mencium bau belerangnya, setiap danau berada dalam cekungan raksasa yan

Melihat Dari Atas

Ini perjalanan pertamaku menuju daerah timur Indonesia, sejak lepas landas dari Bandara Internasional Minangkabau Padang, aku memasrahkan diriku pada Sang Khalik pemilik langit. Pada birunya atmosfer dan awan-awan yang berarak. Kebetulan waktu itu aku duduk di tepi jendela, memandang keluar, memperhatikan bangunan di bawah sana yang perlahan mengecil, memandang arus sungai yang berkelok, danau-danau yang tampak seperti pecahan genangan, pepohonan seperti gerumbulan hijau, gunung-gunung yang dikitari awan tipis, tepian garis pantai yang kontras dengan birunya laut, bias pelangi, kapal-kapal yang menuju daratan, hingga cuma biru disekeliling. Satu malam ketika aku mengangkasa membelah gelap, lepas dari bandara Juanda Surabaya, meninggalkan lampu-lampu sepanjang jalur lepas landas, mulai menjauh dari daratan. Tak lama yang terlihat hanya lampu-lampu kota, kemudian kerlip samar di perbukitan, sampai menembus awan dan tak ada cahaya lagi yang nampak. Cuma gelap di luar jendelaku. Lalu ti