Langsung ke konten utama

Perjalanan Ala Ransel "Backpacker"

Bisa mengunjungi berbagai tempat baru, bertemu orang-orang baru, juga pengalaman baru adalah hal yang paling menyenangkan yang bisa didapat dengan perjalanan. Namun kadang perasaan ragu tak jarang meliputi orang yang baru pertama kali akan melakukan perjalanan tersebut dilakukan sendiri tanpa bantuan tour and travel atau agen perjalanan.
Perjalanan ada bermacam jenisnya jika dilihat dari cara melakukannya dan juga budget atau dana yang dibutuhkan, dan tentunya setiap jenis perjalanan memiliki kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana kita menyesuaikan dengan keadaan diri kita atau yang paling membuat kita nyaman.

Kali ini saya akan mencoba menjelaskan perjalanan ala ransel atau nama bekennya sekarang 'Backpacker'. Backpacker umumnya dipilih oleh mereka yang menginginkan perjalanan dengan biaya minim atau budget terbatas dan menyukai tantangan perjalanan. Kenapa memilih backpacker? Karena backpacker membuat dan memaksa kita melakukan sesuatu yang lebih bahkan dari kemampuan kita biasanya. Melakukan perjalanan ala ransel akan memberikan sensasi yang berbeda dan tentu lebih menantang dibandingkan dengan perjalanan ala koper. Dimana kita dituntut untuk menjadi orang yang multitasking sebagai perencana yang kritis, eksekutor yang berani dan evaluator yang handal.
Bagi pemula tentu bukan hal yang mudah merencanakan perjalanan menyenangkan yang dirancang sendiri. Bahkan, kadang orang yang sudah biasa pun tak jarang mengalami beberapa kekeliruan dalam perencanaan perjalanan ala ranselnya.

Berikut ini beberapa hal yang bisa saya share mengenai seluk beluk perjalanan ala ransel, entah itu dari pengalaman orang lain maupun pengalaman pribadi. Sekedar catatan untuk diri sendiri juga semoga bisa bermanfaat untuk orang lain terutama yang memutuskan untuk memulai perjalanannya.
Mari kita bahas plus minus (kelebihan dan kekurangan) perjalanan ala ransel ini.

(Kelebihan/Plus)

Kelebihan menjadi seorang backpacker yang utama adalah kebebasan mengelola waktu perjalanan. Backpacker bisa dengan leluasa menentukan rute perjalanan, jadwal harian, lama waktu perjalanan ke obyek wisata, dan hal-hal kecil lainnya yang tidak mungkin dilakukan bila bergabung dengan tour agent. Karena jadwal perjalanan ditentukan sendiri, penjelajahan area perjalanan pun bisa dilakukan lebih luas dan sepuas hati.

Menjadi seorang backpacker juga memungkinkan kamu menangkap moment terbaik di tempat wisata terindah. Sunrise, sunset, debur ombak, festival adat, dan upacara sakral yang jarang dilakukan merupakan beberapa gambar tempat wisata yang langka untuk didapatkan. Kadang kala perjalanan ala ransel dilakukan secara beramai-ramai, maksimal sekitar 5 orang, sehingga kamu berkesempatan menemukan teman backpacker baru yang memiliki minat dan hobi yang sama. Dalam kondisi inilah backpacker bisa berbagi biaya perjalanan dengan backpacker lainnya sehingga bisa menekan pengeluaran kantong. Prinsipnya; melakukan perjalanan dengan biaya minim, tapi mendapat kepuasan maksimal.

(Kekurangan/Minus)

Selain punya kelebihan, menghabiskan perjalanan dengan menjadi seorang backpacker juga punya kekurangan. Karena perjalanan dilakukan sendirian, maka resiko menjadi korban kejahatan pun semakin besar. Oleh karena itu, setiap backpacker harus selalu mawas diri dalam perjalanan walaupun secara umum backpacker harus selalu bersikap ramah terhadap orang-orang yang baru. Fleksibel dan berpikiran terbuka adalah salah satu kunci keberhasilan menjadi backpacker.

Selain itu, backpacker juga harus siapkan dana cadangan kalau sewaktu-waktu muncul biaya yang di luar prediksi. Misalnya, cedera saat mendaki gunung. Kondisi di lapangan pun seringkali berbeda dari informasi yang didapatkan sebelumnya. Adakalanya teman sesama backpacker yang bergabung tidak sesuai dengan harapan kita. Misalnya, dia pelit, perhitungan, mau menang sendiri, banyak mengeluhkan medan yang berat, dan lain sebagainya. Nah kalau ketemu teman sesama backpacker model begini dijamin perjalanan terasa menyiksa dan tidak menyenangkan. Secara umum, sisa tidak enaknya jadi backpacker adalah kalau terkena masalah maka kamu harus menyelesaikannya sendiri.

Supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, kamu harus bisa mengantisipasi kekurangan perjalanan ala ransel ini dengan cara mengumpulkan informasi sebanyak mungkin sebelum memulai perjalanan. Misalnya, bertanya kepada backpacker yang sudah berpengalaman, bergabung dengan komunitas backpacker di kota terdekat, ikut serta dalam mailing list (milis) grup backpacker di Yahoo, Google, maupun menjelajahi blog backpacker di internet.
Dengan memperkaya pengetahuan seputar tempat wisata tujuan, setiap backpacker bisa lebih siap jalan-jalan keliling nusantara sendirian dengan aman, nyaman, dan selamat.

Sumber:http://tempatwisata.web.id./kelebihan-kekurangan-liburan-ala-backpacker.html

*Motivasi Perjalanan*
Ada banyak hal yang bisa kita dapat dari sebuah perjalanan, tentu saja. Itulah yang menyebabkan sebuah perjalanan digemari. Namun keinginan untuk melakukan perjalanan kadang kala terhambat oleh berbagai kendala baik itu dalam maupaun dari luar diri. Untuk itulah mengapa kita harus memiliki motivasi perjalanan. Bukan hanya agar perjalanan bisa terealisasikan tapi juga agar perjalanan kita lebih bermanfaat, tidak sia-sia dan hanya menghabiskan waktu, uang, dan tenaga saja.
Sebenarnya apa sih yang bisa menjadi dasar niat kita melakukan perjalanan? Tentu hal ini kita sendiri yang mengetahui jawabannya, namun disini saya akan mencoba memamarkan beberapa hal yang mungkin bisa membantu menemukan jawaban akan motivasi perjalanan.

Pertama: Perjalanan membuka pintu hati dan pikiran.
Saat dalam perjalanan kita akan bertemu tempat baru, orang-orang baru, kebiasaan, dan budaya baru. Semakin banyak bertemu hal-hal baru dalam hidup akan membuat kita tahu banyak hal. Hal ini tentu membuat kita berpikir lebih banyak dan lebih luas dari biasanya.

Kedua: Melatih kepekaan.
Tingkat sensitifitas akan sesuatu juga akan bertambah, seiring meningkatnya interaksi dengan lingkungan baru.

Ketiga: Perjalanan membuat kita lebih bersyukur.
Tuhan menghamparkan bumi yang begitu luas, dan setiap sudutnya memiliki karakteristik yang beragam. Hal ini tentu harus bisa meningkatkan kekaguman dan kesyukuran kita, betapa Tuhan Maha Sempurna, sesempurna ciptaannya. Dari perjalanan dan menyaksikan betapa luasnya dunia yang Tuhan gelar sudah seharusnya membuat kita merasa kecil dan saat itu kita benar-benar merasa tidak punya alasan untuk sombong sedikitpun.

Keempat: Melatih ketahanan mental dan kemandirian.
Segala tantangan yang kita temu dalam perjalanan dan di tempat-tempat baru akan melatih mental kita untuk tidak menjadi jiwa yang putus asa. Kondisi yang jauh dari keluarga dan tempat yang kita diami akan menuntut kita untuk survive dan tidak bergantung kepada orang lain selain pada Tuhan Yang Maha Esa.

Well, tentu saja tidak hanya di atas yang bisa dijadikan motivasi. Hanya sebagian kecil motivasi umum yang mungkin bisa saya paparkan guna menguatkan niat sebelum melakukan perjalanan karena setiap individu begitu unik dan istimewa sehingga pasti menyimpan hal-hal istimewa dalam diri yang bisa dijadikan motivasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suka Duka Naik Kapal Laut

Pernah merasakan travelling naik kapal? Kapal penumpang yang waktu tempuh perjalanannya lebih dari 12 jam. Hmmm bagi sebagian orang, travelling naik kapal bisa jadi hal yang cukup menantang dikarenakan faktor lamanya perjalanan yang dilalui. Lebih dari itu cukup efektif bagi yang ingin menghemat pengeluaran apalagi bila dibandingkan dengan harga tiket pesawat. Selain itu, beberapa destinasi wisata yang tidak terakomodir melalui pesawat bisa dijangkau dengan kapal. Contoh sederhana adalah Pulau Komodo dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Untuk menuju kesana perlu naik pesawat sampai Labuan Bajo, kemudian melanjutkan perjalanan dengan transportasi laut untuk mencapai Pulau Komodo. Biaya yang diperlukan untuk membeli tiket pesawat plus mencharter boat / kapal pinisi menuju Pulau Komodo bisa mencapai 5 juta atau lebih sekali jalan jika start poinnya adalah pulau Sumatera atau pulau Jawa. Nah dipostingan kali ini aku mau share beberapa suka duka naik kapal laut, terutama bagi yang pertama

Pulau Palue dan Gunungapi Rokatenda

Pada bulan Maret 2015 lalu, saya (mau tidak mau, ngeri campur 'exited') berangkat dari desa Aewora kabupaten Ende menuju pulau Palue yang terkenal dengan letusan gunungapi nya yang dasyat di tahun 1928 silam dengan status yang sekarang waspada dan masih aktif.Lebih kurang 2 jam berperahu dari desa Aewora, gunung Rokatenda dengan kawah terbuka menghadap laut terlihat angker. Asap tipis menguar dari gunung itu. Pulau Palue sebenarnya adalah tubuh gunungapi Rokatenda, yang menjulang dari dasar laut Flores dengan ketinggian 3.000 meter dengan 875 meter bila diukur dari permukaan laut. Palue dalam bahasa masyarakat setempat berarti 'mari pulang'.Pulau Palue sendiri secara geografis berada di wilayah kabupaten Ende namun secara history dan administratif masuk ke dalam wilayah pemerintahan kabupaten Sikka. Pulau Palue memiliki luas lebih kurang 39,5 km2 terbagi menjadi 8 desa yaitu; Lidi, Maluriwu, Reruwairere, Kesukoja, Ladolaka, Tuanggeo, Rokirole dan NitungLea. Dengan has