Langsung ke konten utama

Sebuah Benda Bernama "Kacamata"

Sebulan-an. Ya, kira-kira sebulanan saya tidak ngeblog tapi riuh sendiri di media sosial lain. Again, keinginan untuk update konten blog selalu bergelora (wah, bahasanya warbiyasah 😁) tapi selalu saja batal. Alasannya macam-macam, tapi yang terutama adalah bahwa mengkekiniankan laman medsos lain bisa dengan mudah dilakukan melalui gadget mini setelapak tangan, sedangkan aplikasi blog tidak semudah itu karena kontennya lumayan panjang, bukan sekadar foto dan caption seadanya. Saya kembali riuh di blog ini karena pikiran saya sudah menumpuk! Terlalu banyak pula yang ingin saya tulis yang akhirnya nyasar di media sosial lain dan berakhir dengan tenggelam.  Jadi, saya memutuskan untuk melanjutkan tali silaturahmi antara saya dan blog pribadi ini. Silaturahmi yang sebulan-an nyaris renggang.

Semua benda di dunia ini yang diciptakan mempunyai manfaat masing-masing. Tidak ada sebuah benda pun yang diciptakan tanpa adanya fungsi tertentu. Fungsi utama benda-benda tersebut diciptakan adalah untuk memudahkan hidup manusia. Mereka yang susah payah menciptakan sebuah benda tertentu, pasti menginginkan benda tersebut digunakan sesuai dengan tujuan penciptanya. Sebagai contoh, seseorang menciptakan remote televisi dengan tujuan agar orang-orang tidak perlu bersusah payah mengganti channel televisi secara manual, seseorang yang menciptakan hairdryer menginginkan kemudahan bagi orang lain untuk mengeringkan rambutnya secara cepat. Sekecil apapun benda tersebut, pasti mempunyai sebuah fungsi tertentu untuk mempermudah kehidupan manusia.

Lalu bagimana jika ternyata sebuah benda yang sering kita jumpai setiap hari dan jarang kita hargai ternyata mempunyai filosofi yang cukup mendalam untuk manusia? Kita sebagai manusia setidaknya harus mulai memikirkan benda-benda yang ternyata mempunyai sebuah filosofi yang mendalam jika kita dapat menelaahnya lebih jauh. Kacamata adalah salah satu benda yang mempunyai sebuah filosofi yang sangat mendalam jika kita sebagai manusia ingin mengambil sebuah hikmah dari kacamata. Filosofi kacamata untuk kehidupan manusia ada tiga. Jika ini dapat diterapkan pada sebuah kehidupan manusia, maka manusia tersebut akan menjadi manusia yang akan dihargai oleh semua orang yang, meskipun baru pertama mengenalnya.

Filosofi yang pertama adalah membantu. Kita mengetahui bahwa fungsi utama kacamata adalah membantu manusia untuk melihat lebih jelas, baik benda ataupun tulisan. Karena orang yang memakai kacamata biasanya sudah tidak dapat menggunakan indera penglihatannya sebagaimana fungsi awalnya. Jika semua manusia di dunia ini dapat saling membantu seperti filosofi kacamata yang pertama, maka akan terjadi ketentraman di dunia ini.

Filosofi kacamata kedua yang dapat dicontoh manusia adalah melindungi. Fungsi melindungi ini adalah sebuah fungsi dari kacamata yang berwarna hitam. Kacamata yang berwarna hitam biasanya dipakai orang untuk melindungi matanya dari sengatan sinar matahari jika sedang berada diluar ruangan agar mata tidak mengalami sakit karena tajamnya sinar matahari. Manusia pun hendaknya memiliki sifat untuk melindungi sesamanya dari kondisi apapun yang akan terjadi di dunia ini.

Filosofi kacamata yang terakhir adalah menutup. Menutup ini maksudnya adalah saat mata manusia mengalami masalah, entah itu bengkak, merah karena iritasi atau ada masalah di sekitarnya, maka kacamata inilah yang dapat digunakan untuk menutup kekurangan tersebut. Hendaknya manusia pun dapat mencontoh fungsi kacamata yang terakhir ini, yaitu saling menutupi kekurangan orang lain. Jika selama ini yang dilakukan adalah suka membicarakan dan menyebarkan kekurangan orang lain, maka dengan adanya pengetahuan tentang filosofi kacamata ini kita hendaknya sudah mulai untuk mengurangi kegiatan tersebut dan mulai untuk menutupi kekurangan orang lain bukan malah membicarakannya.

Kacamata juga tidak hanya berbentuk fisik saja. Namun kacamata juga memiliki bentuk yang tidak fisik. Nama dari kacamata tidak fisik ini adalah kacamata pikiran. Kacamata pikiran memiliki kegunaan sama karena dia membuat kita mampu melihat objek-objek secara lebih jelas. Namun tidak melihat dengan mata fisik, lebih kepada melihat dengan mata pikiran. Sama seperti kacamata fisik. Kacamata pikiran memiliki banyak jenis dan fungsinya. Kacamata pikiran ini juga kadang disebut dengan paradigma. Paradigma memberi kita sudut pandang tertentu terhadap suatu masalah. Kacamata pikiran ini membuat kita memandang segala sesuatu dalam suatu bingkai kacamata itu. Warna dunia jadi memiliki warna seperti kacamata tersebut. Kemungkinan hampir semua orang manusia memiliki kacamata ini.

Kita melihat dunia dalam bingkai paradigma yang kita miliki. Bingkai ini diberikan oleh orangtua kita, pendidikan kita, buku-buku yang kita baca. Kita melihat dunia dalam bingkai yang telah disusun oleh budaya kita sendiri. Bahasa sebagai contohnya, bahasa sangat mempengaruhi pola pikir kita terhadap dunia. Seringkali kacamata ini menjadi hanya satu arah dan disebut kacamata kuda. Ini terjadi karena kita tidak menyadari kalau kita sedang memandang sesuatu dari sudut kacamata tertentu.

Filosofi diatas merupaka filosofi yang bisa kita ambil dari sebuah benda bernama kacamata. Sebuah benda yang selalu kita lihat setiap hari namun kita tidak pernah sadar bahwa kacamata tersebut dapat kita ambil fungsinya untuk kita terapkan di kehidupan sehari-hari. Sebuah benda kecil namun mempunyai fungsi yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Maka kita sebagai manusia hendaknya tidak boleh untuk menyepelekan benda, sekecil apapun itu, padahal suatu saat kita akan membutuhkan fungsinya dalam kehidupan kita. Yang terpenting bukan bentuk bendanya, namun fungsi dari benda tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suka Duka Naik Kapal Laut

Pernah merasakan travelling naik kapal? Kapal penumpang yang waktu tempuh perjalanannya lebih dari 12 jam. Hmmm bagi sebagian orang, travelling naik kapal bisa jadi hal yang cukup menantang dikarenakan faktor lamanya perjalanan yang dilalui. Lebih dari itu cukup efektif bagi yang ingin menghemat pengeluaran apalagi bila dibandingkan dengan harga tiket pesawat. Selain itu, beberapa destinasi wisata yang tidak terakomodir melalui pesawat bisa dijangkau dengan kapal. Contoh sederhana adalah Pulau Komodo dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Untuk menuju kesana perlu naik pesawat sampai Labuan Bajo, kemudian melanjutkan perjalanan dengan transportasi laut untuk mencapai Pulau Komodo. Biaya yang diperlukan untuk membeli tiket pesawat plus mencharter boat / kapal pinisi menuju Pulau Komodo bisa mencapai 5 juta atau lebih sekali jalan jika start poinnya adalah pulau Sumatera atau pulau Jawa. Nah dipostingan kali ini aku mau share beberapa suka duka naik kapal laut, terutama bagi yang pertama

Pulau Palue dan Gunungapi Rokatenda

Pada bulan Maret 2015 lalu, saya (mau tidak mau, ngeri campur 'exited') berangkat dari desa Aewora kabupaten Ende menuju pulau Palue yang terkenal dengan letusan gunungapi nya yang dasyat di tahun 1928 silam dengan status yang sekarang waspada dan masih aktif.Lebih kurang 2 jam berperahu dari desa Aewora, gunung Rokatenda dengan kawah terbuka menghadap laut terlihat angker. Asap tipis menguar dari gunung itu. Pulau Palue sebenarnya adalah tubuh gunungapi Rokatenda, yang menjulang dari dasar laut Flores dengan ketinggian 3.000 meter dengan 875 meter bila diukur dari permukaan laut. Palue dalam bahasa masyarakat setempat berarti 'mari pulang'.Pulau Palue sendiri secara geografis berada di wilayah kabupaten Ende namun secara history dan administratif masuk ke dalam wilayah pemerintahan kabupaten Sikka. Pulau Palue memiliki luas lebih kurang 39,5 km2 terbagi menjadi 8 desa yaitu; Lidi, Maluriwu, Reruwairere, Kesukoja, Ladolaka, Tuanggeo, Rokirole dan NitungLea. Dengan has

Perjalanan Ala Ransel "Backpacker"

Bisa mengunjungi berbagai tempat baru, bertemu orang-orang baru, juga pengalaman baru adalah hal yang paling menyenangkan yang bisa didapat dengan perjalanan. Namun kadang perasaan ragu tak jarang meliputi orang yang baru pertama kali akan melakukan perjalanan tersebut dilakukan sendiri tanpa bantuan tour and travel atau agen perjalanan. Perjalanan ada bermacam jenisnya jika dilihat dari cara melakukannya dan juga budget atau dana yang dibutuhkan, dan tentunya setiap jenis perjalanan memiliki kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana kita menyesuaikan dengan keadaan diri kita atau yang paling membuat kita nyaman. Kali ini saya akan mencoba menjelaskan perjalanan ala ransel atau nama bekennya sekarang 'Backpacker'. Backpacker umumnya dipilih oleh mereka yang menginginkan perjalanan dengan biaya minim atau budget terbatas dan menyukai tantangan perjalanan. Kenapa memilih backpacker? Karena backpacker membuat dan memaksa kita melakukan sesuatu yang lebih bahkan dari kemampuan