Tidak ada yang tahu kapan ia menunjukkan taringnya, pun sama halnya dengan ketidaktahuan manusia akan hawa manis yang seketika menyergap ketika ia sedang berbaik hati. Ada kalanya manusia mengalami fase bermusuhan dengan hidup. Mendadak palung hidup menjadi terlalu besar untuk menampung curah tangis yang terlampau meruah. Ada pula masanya ia mengalami fase berakrab-akrab dengan kekosongan hidup, yang kemudian dipandang sebagai isi: zona nyaman yang cenderung sulit untuk diabaikan.
Manusia tidak akan pernah benar-benar tahu di fase mana ia berada sekarang. Titik tertinggi logika hanya dapat memahami kebahagiaan, tanpa menyadari bahwa di dalamnya acapkali terselip semburat halus pahit. Titik tertinggi logika hanya dapat memahami kesedihan, tanpa menyadari bahwa di balik semua itu masih terselip cercah harap yang dapat dikategorikan sebagai: bahagia. Sulit untuk merasa bahagia hingga titik darah penghabisan, pun sama sulitnya untuk merasa kecewa hingga tetes keringat terakhir.
Hidup itu abstrak, bukan? Pertaruhan demi pertaruhan kemudian membawanya kepada satu zona yang surealis, zona abu-abu. Abu-abu tidak berarti pahit, tetapi tidak juga ia manis. Namun sayangnya, waktu memang akan tetap kaku dan hidup tetap tak mau tahu. Perjalanan ini tetap harus dilanjutkan, apapun kondisinya. Dan saya memilih untuk tetap menjadi petaruh, bahkan ketika saya tidak lagi memiliki apapun untuk dipertaruhkan.
Manusia tidak akan pernah benar-benar tahu di fase mana ia berada sekarang. Titik tertinggi logika hanya dapat memahami kebahagiaan, tanpa menyadari bahwa di dalamnya acapkali terselip semburat halus pahit. Titik tertinggi logika hanya dapat memahami kesedihan, tanpa menyadari bahwa di balik semua itu masih terselip cercah harap yang dapat dikategorikan sebagai: bahagia. Sulit untuk merasa bahagia hingga titik darah penghabisan, pun sama sulitnya untuk merasa kecewa hingga tetes keringat terakhir.
Hidup itu abstrak, bukan? Pertaruhan demi pertaruhan kemudian membawanya kepada satu zona yang surealis, zona abu-abu. Abu-abu tidak berarti pahit, tetapi tidak juga ia manis. Namun sayangnya, waktu memang akan tetap kaku dan hidup tetap tak mau tahu. Perjalanan ini tetap harus dilanjutkan, apapun kondisinya. Dan saya memilih untuk tetap menjadi petaruh, bahkan ketika saya tidak lagi memiliki apapun untuk dipertaruhkan.
Komentar